Senin, 11 Juni 2012
"Mengurai kata dalam baris kalimat, mengungkap keluh dalam asa yang tersisa serta meyingkap hikmah dalam tabir Ilahi demi sebuah angan dan cita-cita dalam satu cerita penuh makna."


Hai sang pengelana............
kita awali kisah ini dengan menyebut keagungan asma Allah dan memuji kebesaran-Nya.

Malam itu kucoba tuk pejamkan mata tapi kelopak mata ini seakan tidak mau tertutup. Apakah karena memang aku belum ngantuk….??? Begitu pikirku. Atau….mungkin karena aku yang baru terbangun dari tidurku..?? He…he…. Dasar!

Disaat semua mata manusia tengah terpejam dalam buaian mimpi-mimpi indahnya, aku yang sedang tidur bersama Istri dan anakku terbangun karena tersentak dengan suara alunan lagu dari Handphoneku. Seakan masih terbawa dalam mimpi, ku dengar suara merdu Maher Zain feat Fadly Padi yang seakan kian membawaku terlelap dengan lagunya :

ketika kau tak sanggup melangkah
hilang arah dalam kesendirian
tiada mentari bagai malam yang kelam
tiada tempat untuk berlabuh

bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu

Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan


every time you come it one more mistake
you feel you can’t repent and that it’s way too late
you’re so confused wrong decisions you have made
haunt your mind and your heart is full of shame

but don’t despair and never lose hope
’cause Allah is always by your side

Insya Allah, Insya Allah

Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan

Semakin asyik terdengar hingga tak ku sadari padahal lagu itu aku pasang tuk alarm biar bisa bangun tengah malam. Masih dalam tidurku…..tiba-tiba pikiranku terjaga seakan nelangsa ke alam yang aku sendiri tidak tahu dimana tempatnya. Bayang-bayang pikiranku kian membawa aku pada sebuah situasi dimana batinku selalu bertanya….kenapa semua ini harus terjadi padaku..??? mengapa harus aku…??? Mengapa tidak dia??? Setiap hari aku selalu dirundung masalah, aku merasa seakan seluruh dunia sangat benci kepadaku, setiap hari istri dan anaku hanya bisa kuberi makan sebungkus mie instan bertiga. Mau beli ini gak punya duit, mau beli beras saja aku harus ngutang sana sini. Apakah ini semua adalah hukuman dari Allah???? Disaat anak-anak seusia anakku yang baru berumur 2 tahun menikmati susu anakku sendiri harus minum air gula atau bahkan gak minum apa-apa. Ya Allah……!!!! Begitu berat beban hidup ini. Sejenak aku flashback kehidupanku yang lalu disaat aku diberi rezki oleh Allah, selalu aku gunakan untuk berfoya-foya tanpa sedikitpun aku keluarkan di Jalan Allah. Hingga masih teringat dalam ingatanku,  ketika datang seorang yang minta bantuan aku dengan sombongnya pernah berucap  “Maaf ya!!! Hartaku gak ada jatah buat orang seperti kamu.” Saat ini, ingin aku meminta maaf kepada orang tadi tapi aku tak tahu harus mencari kemana. Hatiku seakan lunglai jika mengingat semua dosa yang telah aku perbuat selama ini.  Semakin larut aku dalam dilema batinku ku paksakan diriku tuk bangkit dari tempat tidurku. Masih sempat kulihat wajah manis istriku dan muka lucu si buah hatiku, tanpa ku sadari lidah yang masih keluh ini tiba-tiba berucap lirih….. 

"Terima Kasih Ya Allah…Terima kasih Ya rabb! Ditengah-tengah kesulitan hidup yang sedang membebaniku Engkau senantiasa hadiahkan seorang istri yang selalu setia mendampingiku setiap saat dan masih tetap Engkau anugerahkan hiburan manis dari buah hatiku."

Sayup-sayup kudengar gerak jarum jam yang saat itu tepat menunjuk Pukul 03.15, aku pun bangkit dan bersegera mengambil wudhu tuk menunaikan shalat Tahajjud. Kata Ustadz sih kalo kita sedang dalam kesusahan atau dalam kesulitan jangan henti-henti untuk shalat Tahajjud. Dalam perenunganku malam ini seakan aku menangkap pesan bahwa kesulitan hidup yang aku hadapi saat ini adalah buah dari ulahku selama ini. Semakin dalam aku pikirkan, tanpa aku sadari bulir-bulir air mata jatuh menetes. Tidak henti-henti lidah ini beristigfar memohon ampun kepada Allah karena teringat semua kesalahan yang telah aku perbuat. Tetesan air mata seakan mengalir deras dari pelupuk mataku seakan terus mengiringi ucapan zikirku……Apakah Allah akan mengampuni aku??? Aku membatin. Ya Allah yang Maha mengampuni….ampuni aku Ya Rabb!!! Begitulah keadaanku malam itu, kuhabiskan sepertiga malam yang terakhir hanya dengan menangisi setiap tetes dosa dan kesalahanku seraya berharap semoga Allah akan mengampuni aku. Aku terus seperti ini, hingga terdengar dari kejauhan suara Azan Shubuh berkumandang.
 
Ditengah ketidakberdayaanku menghadapi keputusan dari Allah, masih terbesit keyakinan bahwa Allah adalah zat yang Maha Pengampun dan aku yakin Insya Allah pasti akan ada jalan dari Allah, Insya Allah You’ll find a way”.  Ini semua merupakan  pembelajaran  bahwa betapa besar nikmat Allah namun……NIKMAT TUHAN YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN???” (herah.lover)

0 komentar:

About Me

Foto Saya
Herah
Manusia adalah makhluk unik, yang oleh Allah telah dibekali halaman kisah dan cerita tersendiri. Kadang kisah itu begitu menyakitkan bahkan memilukan namun tidak sedikit pula terselip cerita Bahagia dari setiap perjalanan hidup seorang insan. Maka bukan menjadi barang haram ketika kita harus berbagi cerita dalam penggalan sejarah hidup kita.
Lihat profil lengkapku