Diberdayakan oleh Blogger.
Senin, 11 Juni 2012
16.20 | Diposting oleh
Herah
"Mengurai kata dalam baris kalimat, mengungkap keluh
dalam asa yang tersisa serta meyingkap hikmah dalam tabir Ilahi demi sebuah
angan dan cita-cita dalam satu cerita penuh makna."
Hai sang pengelana............
kita awali kisah ini dengan menyebut
keagungan asma Allah dan memuji kebesaran-Nya.
Malam itu kucoba tuk pejamkan mata tapi
kelopak mata ini seakan tidak mau tertutup. Apakah karena memang aku belum
ngantuk….??? Begitu pikirku. Atau….mungkin karena aku yang baru terbangun dari
tidurku..?? He…he…. Dasar!
Disaat semua mata manusia tengah
terpejam dalam buaian mimpi-mimpi indahnya, aku yang sedang tidur bersama Istri
dan anakku terbangun karena tersentak dengan suara alunan lagu dari
Handphoneku. Seakan masih terbawa dalam mimpi, ku dengar suara merdu Maher Zain
feat Fadly Padi yang seakan kian membawaku terlelap dengan lagunya :
ketika kau tak sanggup melangkah
hilang arah dalam kesendirian
tiada mentari bagai malam yang kelam
tiada tempat untuk berlabuh
bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
every time you come it one more mistake
you feel you can’t repent and that it’s way too late
you’re so confused wrong decisions you have made
haunt your mind and your heart is full of shame
but don’t despair and never lose hope
’cause Allah is always by your side
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Semakin asyik terdengar hingga tak ku sadari
padahal lagu itu aku pasang tuk alarm biar bisa bangun tengah malam. Masih
dalam tidurku…..tiba-tiba pikiranku terjaga seakan nelangsa ke alam yang aku
sendiri tidak tahu dimana tempatnya. Bayang-bayang pikiranku kian membawa aku
pada sebuah situasi dimana batinku selalu bertanya….kenapa semua ini harus
terjadi padaku..??? mengapa harus aku…??? Mengapa tidak dia??? Setiap hari aku
selalu dirundung masalah, aku merasa seakan seluruh dunia sangat benci
kepadaku, setiap hari istri dan anaku hanya bisa kuberi makan sebungkus mie
instan bertiga. Mau beli ini gak punya duit, mau beli beras saja aku harus
ngutang sana sini. Apakah ini semua adalah hukuman dari Allah???? Disaat
anak-anak seusia anakku yang baru berumur 2 tahun menikmati susu anakku sendiri
harus minum air gula atau bahkan gak minum apa-apa. Ya Allah……!!!! Begitu berat
beban hidup ini. Sejenak aku flashback kehidupanku yang lalu disaat aku diberi
rezki oleh Allah, selalu aku gunakan untuk berfoya-foya tanpa sedikitpun aku
keluarkan di Jalan Allah. Hingga masih teringat dalam ingatanku, ketika
datang seorang yang minta bantuan aku dengan sombongnya pernah berucap
“Maaf ya!!! Hartaku gak ada jatah buat orang seperti kamu.” Saat ini, ingin aku
meminta maaf kepada orang tadi tapi aku tak tahu harus mencari kemana. Hatiku
seakan lunglai jika mengingat semua dosa yang telah aku perbuat selama
ini. Semakin larut aku dalam dilema batinku ku paksakan diriku tuk
bangkit dari tempat tidurku. Masih sempat kulihat wajah manis istriku dan muka
lucu si buah hatiku, tanpa ku sadari lidah yang masih keluh ini tiba-tiba
berucap lirih…..
"Terima
Kasih Ya Allah…Terima kasih Ya rabb! Ditengah-tengah kesulitan hidup yang
sedang membebaniku Engkau senantiasa hadiahkan seorang istri yang selalu setia
mendampingiku setiap saat dan masih tetap Engkau anugerahkan hiburan manis dari
buah hatiku."
Sayup-sayup kudengar gerak jarum jam yang saat itu
tepat menunjuk Pukul 03.15, aku pun bangkit dan bersegera mengambil wudhu tuk
menunaikan shalat Tahajjud. Kata Ustadz sih kalo kita sedang dalam kesusahan
atau dalam kesulitan jangan henti-henti untuk shalat Tahajjud. Dalam
perenunganku malam ini seakan aku menangkap pesan bahwa kesulitan hidup yang
aku hadapi saat ini adalah buah dari ulahku selama ini. Semakin dalam aku
pikirkan, tanpa aku sadari bulir-bulir air mata jatuh menetes. Tidak
henti-henti lidah ini beristigfar memohon ampun kepada Allah karena teringat semua
kesalahan yang telah aku perbuat. Tetesan air mata seakan mengalir deras dari
pelupuk mataku seakan terus mengiringi ucapan zikirku……Apakah
Allah akan mengampuni aku??? Aku
membatin. Ya Allah yang Maha mengampuni….ampuni aku Ya Rabb!!! Begitulah
keadaanku malam itu, kuhabiskan sepertiga malam yang terakhir hanya dengan
menangisi setiap tetes dosa dan kesalahanku seraya berharap semoga Allah akan
mengampuni aku. Aku terus seperti ini, hingga terdengar dari kejauhan suara
Azan Shubuh berkumandang.
Ditengah ketidakberdayaanku menghadapi keputusan dari Allah, masih terbesit keyakinan bahwa Allah adalah zat yang Maha Pengampun dan aku yakin Insya Allah pasti akan ada jalan dari Allah, Insya Allah You’ll find a way”. Ini semua merupakan pembelajaran bahwa betapa besar nikmat Allah namun……”NIKMAT TUHAN YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN???” (herah.lover)
Label:
Cerita Fiksi,
Kisah Renungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Herah
- Manusia adalah makhluk unik, yang oleh Allah telah dibekali halaman kisah dan cerita tersendiri. Kadang kisah itu begitu menyakitkan bahkan memilukan namun tidak sedikit pula terselip cerita Bahagia dari setiap perjalanan hidup seorang insan. Maka bukan menjadi barang haram ketika kita harus berbagi cerita dalam penggalan sejarah hidup kita.
0 komentar:
Posting Komentar